Sebelumnya telah disajikan panduan umrah mulai dari berihram, penjelasan larangan ketika ihram, dan pelaksanaan thawaf umrah. Tinggal tersisa pembahasan sa’i dan mencukur rambut. 
 Sa’i Umrah 
 Setelah melakukan thawaf umrah, maka orang yang berumrah segera menuju bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i sebanyak 7 kali putaran. 
 Jika telah mendekati shafa, maka hendaklah mengucapkan “innash shafaa wal marwata min sya’airillah” 
 Kemudian menaiki Shafa lalu berdiam dan menghadap Ka’bah lantas memuji Allah dan bertakbir sebanyak tiga kali, kemudian membaca do’a: “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir, laa ilaha illallahu wahdah anjaza wa’dah wa nashoro ‘abdah wa hazamal ahzaba wahdah.” 
 Dzikir di atas diulang tiga kali dan dianjurkan berdo’a di antara sela-sela dzikir tersebut dengan do’a sekehendak kita. Jika membaca kurang dari tiga kali, juga dibolehkan. Ketika berdo’a disunnahkan mengangkat tangan tanpa perlu berisyarat ketika takbir menghadap Ka’bah. 
 Kemudian turun dari Bukit Shafa menuju Marwah sambil berjalan. Saat berjalan menuju Marwah, berdo’alah dengan do’a yang mudah yang ditujukan untuk diri dan kaum muslimin. Jika telah sampai lampu atau garis hijau, bagi pria diperintahkan berlari dengan kencang. Sedangkan wanita tidak berlaku demikian. Berlari tadi hingga sampai pada garis atau lampu hijau berikutnya (kedua). Kemudian setelah itu berjalan seperti biasa hingga Marwah. Ketika sampai ke bukit Marwah, dilakukan hal yang sama seperti di bukit Shafa. Hal ini terus berulang hingga tujuh kali. Hitungan sekali adalah dari Shafa ke Marwah, lalu kedua adalah dari Marwah ke Shafa, seperti itu hingga tujuh kali. Dan putaran ketujuh berakhir di bukit Marwah. 
 Yang perlu diperhatikan saat pelaksanaa sa’i:
 1- Wanita haidh dan nifas boleh melakukan sa’i. Sedangkan thawaf tidak dibolehkan untuk wanita haidh. Karena tempat sa’i bukanlah bagian dari Masjidil Haram.
 2- Termasuk kesalahan saat sa’i adalah wanita ikut berlari saat melewati lampu hijau. 
 Mencukur dan Memendekkan Rambut 
 Setelah umrah selesai dilaksanakan, amalan terakhir yang dilakukan adalah mencukur habis rambut kepala atau memendekkannya. Dan mencukur itu lebih baik daripada memendekkan. 
 Sedangkan bagi wanita diperintahkan untuk memendekkan rambut kepala dengan mengambil rambut sepanjang satu ruas jari. Bagi wanita, pemotongan rambut tersebut dilakukan di tempat tertutup bukan di hadapan banyak laki-laki seperti yang dilakukan wanita berumrah di tempat sa’i. 
 Jika amalan terakhir sudah dilakukan, maka selesailah amalan umrah. Setelah itu berbagai hal yang diharamkan saat ihram menjadi halal. Sempurnalah tahallul. 
 Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah. Moga pembahasan di atas bermanfaat bagi yang sedang berumrah. 
 Referensi: 
 Al Aqil, Tholal bin Ahmad, “Dalilul Mu’tamir”, terbitan Lajnah Tawzi’ Al Mathbu’aat Ad Diniyyah ‘alal Hujjaaj wal Mu’tamiriin. 
 Diselesaikan di Bandara Abu Dhabi, 2 Rabi’ul Awwal 1435 H 
 Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
 Via Ipad Air 
 Artikel www.Rumaysho.Com